Pantun ialah bentuk puisi Melayu yang asli dan unik. Ia merupakan sumber khazanah dalam kehidupan masyarakat di Alam Melayu, baik dari segi pemikiran, kesenian, maupun nilai-nilai moral dan sosialnya.
PROMO – Android Smart LED TV Termurah di Shopee –> https://shope.ee/7zjk9xozKr
Ada banyak jenis pantun di luar sana, ada pantun 4 kerat, pantun cinta, pantun raya, pantun hari guru, dan macam-macam lagi.
Kali ni nak share berkenaan 27 contoh pantun perpisahan untuk mereka yang berpisah samada guru pindah, sahabat atau sebagainya. Layanzzzzz
Pantun Perpisahan Guru
Pantun perpisahan di bawah ini sesuai bagi mereka yang meraikan perpisahan guru bersara, rakan sekerja tukar tempat kerja, atau cikgu pindah sekolah. Dan macam-macam lagi yang melibatkan perpisahan.
Kalau ucapan persaraan guru bersara tu jangan lupa ucapan terima kasih kepada guru ini sekali.
Berdayung sampan ke Tanah Semenanjung
Hendak Membeli Tikarlah rotan
Budi dikenang bakti disanjung
Kekal subur dalam ingatan
Orang Aceh sedang sembahyang
Hari Jumaat Tengah hari
Pergilah kasih pergilah sayang
Pandai pandai menjaga diri
Bintang barat terbit petang,
Bintang Timur terbit pagi
Jika tidak melarat panjang
Ada umur ketemu lagi
Nona manis nama timangan,
Kecil molek senyuman menawan,
Jasa baktimu sentiasa dikenang,
Budi baikmu kekal diingatan.
Orangnya luas berpengetahuan,
Sering dijadikan tempat rujukan,
Ribuan terima kasih kami ucapkan,
Di atas segala bantuan dan juga sumbangan.
Bunga dedap di atas para,
Anak di susun pasang pelita,
Kalau tersilap tutur bicara,
Jemari disusun maaf di pinta.
Di atas dahan burung tempua,
Melihat rusa tepi perigi,
Salam perpisahan untuk semua,
Di lain masa bersua lagi.
Hilangmu tiada pengganti,
hanya tinggal kenangan abadi,
terima kasih jasa di beri,
akan kami semai di hati.
Kuning emas masaknya padi,
Mawar merah dalam jambangan,
Terima kasih daun keladi,
Budi puan jadi kenangan.
Pergi ke dusun memetik kelapa,
Kelapa muda si kelapa barli,
Jari disusun maaf dipinta,
Panjang usia bersua kembali.
Tuai padi antara masak
Esok jangan layu-layuan
Intai kami antara nampak
Esok jangan rindu-rinduan.
Pucuk pauh delima batu
Anak sembilang di tapak tangan
Sunggguh jauh di negeri satu
Hilang dimata di hati jangan.
Sungguh manis buah rambutan
Enak dimakan perlahan lahan
Bila ada sebuah pertemuan
Pasti datang sebuah perpisahan
Bunga selasih, bunga melati
Kakak Yanti menggosok gigi
Rasa sedih di dalam hati
Semoga nanti jumpa lagi.
Santap sarapan di atas meja
Santapan bersama dengan sahabat
Bertahun kita bersama kerja
Hari ini berpisah tempat
Main bola atas padang
Sambil main makan celagi
Kalau ada umur panjang
Kita akan berjumpa lagi
Pantun Perpisahan Kecewa
Pantun perpisahan yang ini sesuai agi mereka yang putus tunang, tak jadi kahwin, atau apa jua jenis perpisahan. Hayatilah rangkapnya. Siap boleh meleleh air mata.
Nasi Lemak Buah Bidara;
Sayang Selasih Saya Lurutkan
Berpisah Denganmu Hati Melara
Kerana Bonda saya turutkan
Ayam didik disambar helang
dari sumur sampai kekali
Tinggal cik adik abang pulang
Panjang umur jumpa kembali
Puteri di taman memakai gelang
Rambut berjurai bawah mahkota
Bunga idaman disambar helang
Jatuh berderai si air mata
Sayang-sayang mabuk kepayang
Bunga ditangan disunting kumbang
Belum dapat abang sayang
Sudah dapat abang terbang
Melompat belalang seperti disampuk
Melihat memerang hendak berperang
Apa malang si bujang lapuk
Bunga ditangan disambar orang
Kalau bunga dikacau kumbang
Habiskah layu kering mati
Bila berjauhan hatiku bimbang
Adik akan berubah hati
Walau bunga kembang setaman
Bunga mawar masih dipuja
Walau ramai menjadi teman
Dalam hatiku dinda sahaja
Hendak kusukat air madu
Dari guri kedalam loyang
Semakin dekat semakin rindu
Saban hari semakin sayang
Kalau ada sumur diladang
Mandi jangan di bulan terang
Apa nasib celaka badan
Tunangku hilang dilarikan orang
Kayu jati buat tenggala
Kerbau berdua dipakaikan galang
Rasa hati bagai nak gila
Ayam seekor disambar helang
Tikus berangan menjadi singa
Asah senjata atas beras
Gamat kompang perit telinga
Air mata mengalir deras
Pantun Perpisahan Rakan Sekerja
Kalau tidak karena unggas
Tidaklah rusak padi disawah,
Kalaulah tidak karena tugas
Tidaklah kita akan berpisah.
Tanjung sauh di pulau bintan
Tempat berlabuh orang penyengat
Berpisah jauh bercerai badan
Sahabat handai tetap kuingat
Gunung bintan lekuk ditengah
Sayang penyengat kubunya tiga.
Hancur badan dikandung tanah.
Budi kusanjung kuingat juga.
Bunga kemboja putih berseri
Putihnya melur diujung dahan
Atas kerjasama dan bantuan yang diberi
Puji syukur dan terimakasih kami ucapkan.
Kalau menjemur papan panjang
Baik disusun tegak berdiri
Kalau lah ada umur panjang
Insya allah kita kan berjumpa lagi
Pantun Perpisahan Sekolah
Petani ke sawah menanam padi
Padi ditanam menguning tua
Meski mungkin tiada dinanti
Perpisahan kini di depan mata
Sabtu ini kita bersama
Bertemu, berkumpul dan berpesta
Para guru, kawan semua
Do’akan kami lulus semua
Sabtu ini tak perlu berduka
Mari semua kita gembira
Bapak ibu guru tercinta
Maafkan salah kami yang ada
Wanita cantik dimana-mana
Membawa senyum penuh ceria
Wahai adik kelas tercinta
Do’akan kakak sukses semua
Kayu diambil dengan gergaji
Geraji tumpul membelah bumi
Bapak/ibu dan adik kami
Jangan tangisi perpisahan ini
Layang kertas tak kunjung terbang
Terbang sekali jatuh akhirnya
Adik kelas ku tersayang
Jaga diri kalian semua
Tungku tak hidup dicari kayu
Jangan kayu dibuat sadel
Pesan kami adik kelasku
Jangan nakal jangan bandel
Ada sungai ada buaya
Dimaka buaya ikan terlepas
Anda adik dan kami semua
Lanjutkan langkah terus ke atas
Kalau tidak karena unggas
Tidaklah rusak padi disawah,
Kalaulah tidak karena tugas
Tidaklah kita akan berpisah.
Tanjung sauh di pulau bintan
Tempat berlabuh orang penyengat
Berpisah jauh bercerai badan
Sahabat handai tetap kuingat
Gunung bintan lekuk ditengah
Sayang penyengat kubunya tiga.
Hancur badan dikandung tanah.
Budi kusanjung kuingat juga.
Bunga kemboja putih berseri
Putihnya melur diujung dahan
Atas kerjasama dan bantuan yang diberi
Puji syukur dan terimakasih kami ucapkan.
Kalau menjemur papan panjang
Baik disusun tegak berdiri
Kalau lah ada umur panjang
Insya allah kita kan berjumpa lagi.
Hari ini menjual jagung,
Hari esok menjual jelai,
Hari ini kita berkampung,
Hari esok kita bercerai
Dari mana hendak kemana,
Tinggi rumput dari kepadi,
Hari mana bulan yang mana,
Dapat kita bertemu lagi
Kelip-kelip kusangka api,
Kalaulah api mana puntungnya,
Hilang ghaib kusangka mati,
Kalau mati mana kuburnya
Batang selasih permainan budak,
Berdaun sehelai dimakan kuda,
Bercerai kasih bertalak tidak,
Seribu tahun kembali juga,
Orang aceh sedang sembahyang,
Hari jumaat tengah hari,
Pergilah kasih pergilah sayang,
Pandai-pandai menjaga diri
Berhembus bayu angin mengilir
Sejuknya sampai keujung pohon
Sambutlah salam pesan terakhir
Kusampaikan lewat untaian pantun.
Hendak menebang nibung berduri
Dibuat pagar tepi perigi
Pantun dikarang melepas diri
Entahkan bila berjumpa lagi.
Orang mentigi mengail tenggiri,
Tenggiri dijual dalam pekan
Kami yang pergi memohon diri
Silap dan salah mohon dimaafkan.
Dari tungkal pergi siantan
Singgah berlabuh di kuala maras
Selamat tinggal handai dan tolan
Kita berpisah karena tugas.
Karna lupa menutup pintu.
Burung lepas ditengah hutan.
Senyum kecil kenang masa lalu.
Ingat pr tak pernah dikerjakan.
Pergi mancing membawa bekal.
Kalau lapar, makan dulu yah.
Sadar diri terlalu nakal.
Maafkan saya yang banyak salah.
Sumber gambar: Canva
Baca juga